uara ayam berkokok belum terdengar di telinga. Langit pun belum memancarkan sinarnya. Tapi semangat seorang remaja SMP sudah berkobar membara. Dengan sejuta harapan untuk dirinya serta Ayah Ibu tersayang.
“Hoooam, semangat !”, teriaknya dengan membereskan kasur birunya.
“Andi ?”, teriak ibu dari kamarnya.
“iya bu, ini Andi”
“Sudah bangun?”.
“Sudah, kan Andi mau berangkat berjuang jadi Andi bangun pagi”, kata Andi optimis.
Andi pun berjalan keluar dari ruang kecil yang sudah rapi. Dan ia segera mengambil air wudlu dan mengenakan sarung serta baju bersih seraya meminta kemudahan kepada Pencipta Alam Semesta.
Dua kali tiga tambah tiga, Andi laksanakan.
“Ya-Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ampunilah dosa-dosa hamba-Mu dan dosa-dosa ke-dua orang tua hamba-Mu. Ya-Allah mudahkanlah hamaba-Mu untuk mengejar sekolah bertaraf Internasional di Trenggalek, mungkin dengan hamba-Mu diterima di SMAN 1 Trenggalek bisa membuat Ayah Ibu tersayang bahagia. Dan bisa memudahkan cita-cita hambamu ini tercapai. Amin”, doa Andi usai sholat.
Andi pun menyempatkan melanjutkan belajar nya semalam. Persiapan semalam di masukkan di dalam tas hitam yang sudah kusam. Jarum jam tepat pukul 04.00.Kentong subuh pun berkumandang.
“Andi, sudah subuh, cepat sholat”, teriak ibunya keluar dari kamar.
“Iya”.
Segera Andi menunaikan kewajibannya. Usai sholat Andi segera mandi. Badan sudah bersih dan harum Andi pun mengenaikan sragam yang sudah Andi persiapkan kemarin. Seragam sudah terkenakan lengkap di badan Andi. Andi pun mengambil nasi dan tahu goreng yang sudah di siapkan oleh ibu-nya
“Andi berangkat jam berapa?”, tanya ayahnya.
“Sekitar jam tujuh ya yah”.
“emang tes nya dimulai jam berapa?”
“Jam delapan yah, emang aku terlalu pagi ya yah?”
“Tidak, ayah juga setuju kalau kamu berangkat lebih pagi kan rumah mu jarak nya jauh dari SMA mu Ndi”, ayah Andi memberi semangat.
“Masih calon yah, tapi aku Amin-nin aja deh, semoga aja terkabul ya yah”, kata Andi optimis.
“Amin”.
Sepasang sepatu hitam sudah terpasang di kaki Andi. Uang saku sudah berganti tempat di kantong saku seragamnya. Persiapan matang pun sudah di kantonginya.
“Siap berangkat, ayo yah!”, semangat Andi
“Ayo!, salim kono ambi ibu mu!”, jawab ayah Andi dalam bahasa jawa.
“Ibu do’ain Andi ya!, agar anak mu bisa ngerjain nya”,
“Amin, nak”.
Roda dua bermesin pun tiba di tempat penungguan bus.
“Yah, Andi berangkat, Assalamu’alaikum”
“Walaikumsalam, hati-hati”
Naiklah Andi ke Kendaraan umum beroda empat itu. Nasib baik tidak berpihak pada Andi, tak ada satupun kursi kosong terpaksa dia berdiri.
“Andi?” colek teman satu sekolah Andi
“he! Nina, naik bus juga”,
“iya lah, gimana optimis kan?
“Optimis nin, kayak kamu”,
Sepanjang jalan mereka berdua bercanda gurau, tak di sadar bus kecil yang mereka naiki sudah tiba.
“Widowati, wiiidowati”, teriak pak kernet.
Mereka berdua pun turun dan berjalan menuju SMA yang sangat mereka idam-idamkan.
“SMAN 1 Trenggalek, saya datang”, Teriak Andi.
Mondar-mandir Andi mencari ruangan nya. Ruangan Andi di XII Ipa 1 SMAN 1 Trenggalek, itu tepat di ruang nomor satu.
Bel berbunyi, tanda Ujian akan dimulai. Peserta PSB (Penerimaan Siswa Baru) pun masuk ke ruangan mereka masing-masing.
Detik, menit, jam pun telah berlalu. Semua peserta PSB pulang. Andi dan kawan-kawan dari SMPN 1 Durenan pun juga pulang. Tapi perjuangan masih kurang dua hari lagi.
“Gimana tadi tes nya?”, tanya Fifin kepadaku
“Sukses fin, gimana kamu?
“Aduh! Aku tadi telat”, jawab fifin dengan lesu
“Kenapa telat, fin?”
“Aduh itu salahku, critanya panjang”
“Besok jangan telat lagi ya!”
“Oke”.
|||
Hari ke dua dan ketiga pun Andi lewati dengan lancar, Tinggal menunggu pengumuman dari panitia PSB SMAN 1 Trenggalek yang rencananya akan di umumkan pada hari Sabtu tanggal 19 Februari 2011.
|||
Warna surya pagi menyapa Andi berangkat sekolah. Dengan baju koko terpakai rapi di tubuhnya. Waktu itu SMP-nya memperingati hari Maulud Nabi Muhammad SAW.
“Aduh, masuk gak ya?”, kata Andi bicara sendiri.
Jam terus di pandangi. Menunggu WARNET (Warung Internet) di dekat sekolah buka.
“Glodog Grodog”, suara pintu warnet di buka pemiliknya.
Segera Andi bergegas melihat pengumuman hasil tes
Bola matanya ke arah atas ke bawah. Terdiam sejenak,
“Alhamdulillah”, kata Andi dengan sujud syukur.
Wajah senang terpancar di raup wajahnya. Usaha serta do’a sela ini tidak sia-sia karena nama Andi Putra Laksmana tertulis di bagian atas siswa yang di terima di SMAN 1 Trenggalek.
Sesampainya di rumah Andi segera memberi tahukan kabar bahagia itu kepada ayah ibu di rumah. Ke dua orang tuanya sangat bersyukur bawasannya mempunyai anak laki-laki yang rajin,pintar, disiplin dan berbakti kepada orang tua.